Berbisnis, Solusi Tepat Selesai Kuliah

Berbisnis, Solusi Tepat Selesai Kuliah

Berbisnis, Solusi Tepat Selesai Kuliah - Ketika kita sudah berhasil mendapatkan gelar sarjana sebagian dari kita mungkin akan berencana untuk segera melamar kerja agar mendapatkan posisi di perusahaan yang kita impi-impikan, karena umumnya orang kuliah adalah untuk mendapat perkerjaan. Namun mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah, terkadang kita harus mencoba melamar kerja beberapa kali, tapi belum ada satupun yang berhasil. 

Untuk itu kita janganlah frustasi, mungkin memang nasib kita kurang beruntung dalam melamar pekerjaan. Kita bisa mencoba untuk memulai berbisnis dan mengembangkan potensi yang kita peroleh di bangku kuliah. Dengan ide-ide segar yang kita-kita miliki, tentu saja ada banyak bidang usaha yang bisa dikembangkan. Berikut ini asalan yang membuat kita harus mencoba berwiraswasta setelah lulus kuliah :

1.  Masih punya banyak teman yang bisa diajak berbagi modal

Faktor yang menyebabkan banyak pengusaha menunda berbisnis adalah karena tidak adanya modal. Meskipun sebetulnya mereka bisa saja mencari para investor untuk membiayai bisnis tersebut, tetap saja cara ini dianggap terlalu ribet.

Jadi karena itulah berbisnis setelah lulus kuliah sangat dianjurkan. Dengan masih intensnya berhubungan dengan teman, kita bisa mengajak mereka untuk mendirikan usaha. Yang nantinya modal yang dibutuhkan bisa di-share bersama. Alhasil kita pun tidak perlu repot memikirkan modal besar yang tidak kita punya.

2.  Masih bisa fokus memberikan perhatian sepenuhnya pada bisnis yang dipunya

Meskipun bisa dilakukan, tapi mendirikan bisnis sambil bekerja diakui memang melelahkan. Setelah lelah bekerja kita harus meluangkan waktu demi mengurus bisnismu. Belum lagi kalau weekend masih mengecek usaha yang jelas akan memangkas untuk beristirahat.

Tapi sebagian orang bisa saja bisa dan sanggup melakukan ini. Namun ada banyak juga yang tak sanggup. Karena kita ingin memulai bisnis sebaiknya lakukanlah sebelum bekerja. Dengan energi dan waktu yang kita punya, bisa total mengurus bisnismu tersebut. Bila nanti setelah usaha tersebut stabil barulah kita bisa mencari pekerjaan tetap.

3.  Banyak ide-ide gila bisa saja dimiliki yang berusia muda

Dalam hal ini buka berarti orang yang usia tua gak punya ide gila ya, tetap saja ada mungkin gak segila anak muda. Dengan semangat menggebu dan ide-ide segar, kita bisa mendirikan bisnis yang tidak orang lain pikirkan. Selain karena pikiran yang belum tercabang, harus diakui bahwa usia muda adalah masa terbaik mencetak ide brilian.

Kita bisa menumpahkan ide dan energimu untuk merintis bisnis yang fantastis. Selain itu, bantuan dari teman-teman yang tak kalah mudanya juga bisa membuat impianmu terasa semakin berjalan sempurna.

4.  Melatih diri untuk selalu menghasilkan ide-ide kreatif dan menyelesaikan masalah

Jeda setelah lulus kuliah dan bekerja adalah masa istirahat. Ibaratnya setelah lelah berjuang menyelesaikan skripsi, kita ingin santai-santai sedikit. Padahal kalau otak terlalu lama diistirahtkan justru bikin kinerjanya jadi tidak optimal.

Semakin lama dapat kerja, semakin lama juga otak tidak digunakan berpikir? Maka dari itu berbisnislah. Dengan berbisnis kita akan semakin sensitif menghasilkan ide-ide kreatif.selain itu permasalan yang ada didalamnya juga melatihmu menjadi seseorang yang bisa menyelesaikan masalah dimana itu akan pasti dibutuhkan saat nanti bekerja.

5.  Belum adanya keluarga yang perlu ditanggung, sehingga bisa berspekulasi di bisnis dengan resiko yang tinggi

Untuk membangun sebuah usaha tentu banyak resiko, mulai dari resiko ditipu orang, modal tak kembali, sampai gulung tikar sangat mungkin terjadi. Karena alasan resiko inilah tidak sedikit orang yang berumah tangga memilih untuk tidak menjadi wiraswasta.

Maka dari itu berbisnis setelah dan belum ada tanggungan rumah tangga sangat cocok untuk dilakukan. Kita tidak perlu takut dengan resiko-resiko rugi, karena bisa memikirkan solusi dari kerugian dengan lebih mudah. Kesimpulannya, tanggungjawab pengusaha yang masih single lebih ringan dari pada yang sudah berkeluarga.